Produsen sepatu lokal yang sekarang sudah go global, sempat nyaris bubar karena pandemi yang tak kunjung kelar. Aerostreet, yang dulu hanya sebagai distributor toko untuk produk lokal, kini sudah memproduksi brandnya sendiri secara massal di Klaten, Jawa Tengah. Memilih tak memutuskan kerjasama dengan pegawainya meski omset merosot hingga 95%. Adhitya Caesarico memiliki tekad keras dan bekerja cerdas untuk terus mengembangkan apa yang sudah ia cintai dan miliki. 

Sejak awal pandemi hingga April 2020 penjualan offline kurang menguntungkan untuk perkembangan bisnis sepatu lokalnya, ia putar otak dan mencari peluang dengan mencoba peruntungan di pasar online. Benar saja, perubahan dan keputusan tepat mempengaruhi kesuksesannya sekarang. Sejak ia putuskan untuk melebarkan sayap Aerostreet di ranah online (pasar digital) kini brandnya itu semakin cepat dikenal secara global. 

Bermula dari risetnya melalui platform Instagram, mencari referensi untuk gebrakan barunya di online market. Aerostreet yang dulunya hanya fokus memproduksi sepatu sekolah di tahun 2015 dengan pilihan warna yang hanya mentok di hitam dan putih, sekarang kian meluas. Demi menyasar target market yang baru dan tetap mempertahankan konsumen lama. Aerostreet yang mulai viral dan dikenal, diawali dengan Desain Sepatu 2D yang terinspirasi dari hand painting. Pada saat awal peluncuran online store, Aerostreet berhasil menjual 2800 pasang produk dalam kurun waktu 20-30 menit.

Kira-kira apa hanya dari segi desain saja yang diunggulkan dari produk Aerostreet sendiri? Ahh tentu tidak, Adhitya Caesarico mengklaim keawetan brandnya tersebut dengan mengatakan “Direndam satu tahun pun ga akan lepas, kerana emang ga ada lemnya”. Lebih menarik lagi perihal harga yang ditawarkan begitu dibawah standar dengan kualitas yang sangat epic. Kebijakan satu harga yang diterapkan oleh Adhitya Caesarico ini memang sulit dipercaya. Tapi untuk soal ini pebisnis sudah memperhitungkannya dengan baik bukan.

Saat ini Aerostreet sangat ramai diperbincangkan tak hanya karena desain yang mengikuti tren, kualitas terjamin, harga yang yang terjangkau di semua kalangan. Namun juga karya-karya bertajuk kolaborasi yang sukses, sengaja hanya diproduksi dengan jumlah tertentu (limited edition) membuat gejolak belanja konsumen semakin meningkat. Dibalik kesuksesan itu tampaknya ada team keren dan solid yang bisa membawa Aerostreet sampai di titik ini.

Begitu cara Adhitya Caesarico melihat peluang, melakukan perubahan pesat dengan memilih dan mengeksekusi dengan tepat. Seperti halnnya memilih tetap mempertahankan karyawan meski dalam kondisi sulit merupakan rasa kasih, saling memiliki dan percaya yang mungkin harus dimiliki para bos. Cara cerdas untuk bekerja, jika mau tetap hidup dan bersinar kamu harus berani melangkah dari zona nyaman dan terus berkembang.

Jadi kamu sudah koleksi apa aja nih dari produk yang berslogan lokal tak gentar yang juga tersedia di Shoesmart E-commercenya footwear lokal?