Alas kaki di masa kini tidak hanya sekedar memberikan fungsi sebagai pelindung kaki, tapi juga menjadi fashion items untuk menunjang penampilan agar lebih modis dan lebih serasi. Hal ini pula yang disadari oleh Richard Atmoko, owner Paulmay, ketika memulai bisnis sepatu di tahun 2017.
Richard sendiri bukanlah pemain baru di industri alas kaki. Sebelumnya ia telah memiliki sebuah pabrik sepatu yang sudah beroperasi sejak lama dan memproduksi banyak sepatu untuk brand ternama.
Hal inilah yang membuatnya semakin mantap dan yakin untuk memiliki brand sepatu sendiri. Pilihannya jatuh pada sepatu kulit untuk pria karena melihat kebutuhan akan fashion pria yang cukup tinggi di pasaran.
Ia sendiri memulai bisnis sepatu itu dengan nama brand Edberth, namun nama brand tersebut kalah hak paten di tahun 2019 yang membuatnya harus mengubah nama. Akhirnya ia membeli nama brand Paulmay yang saat itu telah memiliki hak paten agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
****
Lambat laun, Paulmay yang memang memfokuskan penjualan dan pemasaran di ranah online seperti bergabung di Shoesmart, e-commerce khusus sepatu, mulai berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat, khususnya para pencinta sepatu kulit.
Yang membuat Paulmay berbeda adalah garansi 90 hari yang ditawarkan, jika tidak suka dengan produk dapat dikembalikan atau produk rusak dalam 90 hari dapat ditukar dengan yang baru untuk menjamin kepuasan pelanggan.
Melalui proses desain, produksi, hingga quality control yang sangat ketat, Paulmay sendiri berhasil menelurkan kurang lebih 30 produk setiap tahunnya yang selalu mendapatkan antusiasme yang besar dari para pelanggannya.
Dari sekian banyak koleksi yang telah dirilis, diakui Richard bahwa Modena 08 adalah koleksi terlaris yang sudah terjual lebih dari sepuluh ribu pasang. Diluncurkan dalam tiga warna dasar, black, navy, tan, koleksi Modena 08 ini mengusung tampilan classic dan cocok untuk segala situasi dan penampilan, baik casual maupun formal. Sehingga sangat cocok untuk pria yang ingin tampil praktis di berbagai situasi.
Menggunakan bahan action leather yang merupakan bahan campuran kulit asli, kemudian didaur ulang untuk menghasilkan kulit yang tahan lama dan memberikan efek kilap untuk menambah kesan elegan. Keunggulan material ini adalah tidak cepat rusak apabila terkena tumpahan air.
Proses konstruksi sepatunya pun menggunakan high cementing, dimana pengeleman dan penekanan yang kuat membuat sol sepatu tidak mudah lepas. Bagian insole (dalam sepatu) menggunakan bahan Latex dan EVA foam demi kenyamanan dan empuknya pijakan kaki.
Sepatu kulit yang dirilis Paulmay pun tidak hanya pantofel, tapi juga merambah pada jenis slip-on dan sneakers berbahan kulit. Tidak heran dengan segala keunggulan material yang digunakan dan harga yang dibanderol terjangkau bagi kantong para pria, Paulmay menjadi andalan bagi para pria untuk pelengkap penampilan.
****
Pandemi yang menghantam Indonesia dalam setahun terakhir ini rupanya tidak terlalu berdampak pada bisnis Paulmay. Richard mengaku bahwa penjualan tetap meningkat, meski produksi sedikit terhambat.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan belanja online semenjak pandemi, hal ini cukup menguntungkan Paulmay dalam memasarkan bisnisnya yang memang sejak awal fokus di ranah online.
Semenjak bergabung di Shoesmart, Paulmay pun merasakan peningkatan traffic yang lebih besar untuk meningkatkan brand awareness dari kalangan pencinta sepatu atau orang-orang yang sedang mencari sepatu sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ia pun percaya, bahwa sebenarnya brand lokal memiliki kualitas dan desain produk yang mumpuni, serta dapat bersaing dengan berbagai brand asal luar negeri yang telah meluas. Ditambah dengan harga yang terjangkau, tampil menarik dan tampan bukanlah hal yang sulit lagi untuk digapai bagi para pria di luar sana.